Bacalah

Bandung dan Dirimu

15.24 Wisnu Saputra 0 Comments

Apa kabarmu? Semoga kau selalu baik seperti seharusnya. Tempo hari aku mendapatkan tugas untuk keluar kota. Sebuah proyek pekerjaan yang lumayan memeras otak, energi, juga rindu yang banyak. Disela-sela istirahatku disana, aku sedikit menulis surat dalam buku catatanku. Tapi tidak pernah ku kirimkan. Kurang lebih isinya seperti ini :


Kudapat dari google


            “Hari ini, jumat 21 februari 2014, aku sedang duduk di atas bambu yang tak sengaja ku temukan sedang menempel kepada dua tiang yang dinaungi oleh genting-genting berlumut di atasnya. Lumayan, pikirku, seraya berteduh dari sisa gerimis yang menghantam kepalaku perlahan. Aku tak lupa menaruh lelah di atas bambu itu bersama punggungku yang lemas.

            Saat ini hari mulai gelap. Sore pun pamit pergi disambung senja. Ini adalah senja keduaku di Purwakarta. Entah rindu keberapa kalinya ku kepadamu selamaku disini.

            Kau sedang apa disana? Apakah kau menjaga baik-baik kota yang kucinta selagi ku disini? Apakah kau sedang mensyukuri Bandung saat ini sepertiku yang selalu rindu Bandung dan juga dirimu di dalamnya?

            Kau harus tahu, ini adalah perjalanan luar kota pertamaku yang paling berat. Karena sebelumnya, aku tidak pernah mengeluh seperti ini. Sebelum aku mulai dijatuhi cinta kepadamu. Tapi memang, Bandung, tidak kutemukan dimanapun kecuali tepat dibawah kakimu, diantara desah nafasmu, dan sekeliling matamu saat ini.

            Aku ingin pulang, sayang, untuk memeluk Bandung melalui tubuhmu, mencium Bandung melalui pipimu, memandanginya dari dalam matamu.

            Ah, aku sangat rindu Bandung, aku lebih sangat rindu dirimu.”


            Kini kau sudah membacanya. Bagaimana menurutmu? Jangan khawatir, aku masih punya catatan lain tentangmu. Tidak begitu banyak dan tidak begitu indah. Untuk apa bila kau saja sudah cukup indah untukku?

Barangkali mau baca yang lain

0 komentar: